Tajalli Dzat - Tiada Tuhan Selain Allah

Selasa, 02 Januari 2018

Tajalli Dzat

“Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia enggan menemui-Ku, Akupun enggan menemui-nya” (HR Bukhari dari Abu Hurairah).

Barang siapa mengenal dirinya maka kenal ia akan Tuhannya.
Sebelum kita Mengenal Diri kita yang Batin, hendaklah lebih dahulu kita Matikan (fanakan) diri kita yang Zahir, Seperti sabda Rasullulah : "Matikan dirimu sebelum kamu mati".

Setelah Mati (fana) diri kita yang Zahir itu, barulah Nyata Diri kita Yang Batin Yang disebut Sebenar-benarnya Diri. Jika Diri kita Yang Zahir itu sudah Fana, berarti Diri kita yang Zahir sudah lebur (lenyap) kepada Diri Yang Batin. Maksudnya: Diri yang zahir ini sudah tiada (fana), tetapi yang ada hanya diri yang batin yang bernama Muhammad. Muhammad itulah sebenarnya diri kita yang Batin, kerana Muhammad itulah yang ada mempunyai Tubuh, Hati, Nyawa, dan Rahasia.

Ada pun Tubuh Muhammad itulah yang bernama Alam Insan, yakni syariat.
Ada pun Hati Muhammad itulah yang bernama Alam Ijsin, yakni Tarikat.
Ada pun Nyawa Muhammad itulah yang bernama Alam Misal, yakni Hakikat.
Ada pun Sir (Rahasia) Muhammad itulah yang bernama Alam Ruh, yakni Makrifat.

Setelah fana dalam Nur Muhammad, Maka kita tidak perlu lagi memfanakan Nur Muhammad itu. karena di Muhammad itulah sampai (akhir) ma'rifat mahkluk dalam mengenal Tuhannya, Tidak ada lagi maqam di atas itu karena pada Nur Muhammad inilah nyata Dzat Allah Ta'ala pada kita, pada Nur Muhammad juga lah Tajalli yaitu sampai pada Haq Allah Ta'ala. 

Ada pun Batin Muhammad itu adalah Dzat kepada Allah, dan Rahasia (Sir) kepada hamba.
Ada pun Awal Muhammad itu adalah Sifat kepada Allah, dan Nyawa kepada hamba.
Ada pun Akhir Muhammad adalah Asma kepada Allah, dan Hati kepada hamba.
Ada pun Zahir Muhammad adalah Afaal kepada Allah, dan Tubuh kepada hamba.
Ada pun yang disebut hamba itu tiada lain dari Muhammad jua; dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah kita (jasad), kerana kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi (fana).

Jasad tidak akan pernah bisa mengenal Allah kecuali dengan perantara Nur-Nya, Nur-Nya itu misra pada kita dengan perantara Nur Muhammad, Pada Nur Muhammad inilah nyata Dzat Allah Ta'ala pada kita. Pada Nur Muhammad juga lah Tajalli yaitu sampai pada Haq Allah Ta'ala. Nur (Nabi kita) Muhammad SAW dari pada Nur Dzat Allah Ta'ala, Dan sekalian makhluk dan segala sesuatu dijadikan dari padanya. Segala sifat pada hakikatnya adalah sifat Tuhan yang ada pada hamba adalah (makna) wujudnya. Siapa yang sudah di maqam Nur Muhammad, Itulah mereka yang sebenar-benarnya ma'rifat kepada Allah. Disitu pula lah Tajalli Dzat sehingga tampak ke elokkan Dzat Wajibul Wujud, tampak alam akhirat, tampak Nabi Muhammad, tampak juga kedudukan-kedudukan para wali, dan rahasia-rahasia lainnya. Jadi kita dibukakan berbagai hijab oleh Allah ta'ala sehingga bahkan kita bisa mengetahui yang mana sebenar-benar wali itu. Itulah disebut wushul kepada Allah atau tajalli Dzat. Adapun amalannya ialah perbanyaklah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bila tidak ada guru mursyid atau murabbi amalkanlah shalawat jangan yang lain itulah kelebihan Nabi Muhammad, tapi bila ada guru itulah apa yang diberikan oleh guru, baik itu zikir-zikir atau shalawat dll. itu tergantung guru.

Firman Allah swt : 
“Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.” (QS Al-Isra’ : 9) 
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (al-Quran) dari Tuhan-mu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS.Yunus:57)
wallahu 'a'lam bissawab,,,Mengajilah sampai jadi wali.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.

Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.