Rahasia Jati Diri Manusia - Tiada Tuhan Selain Allah

Rabu, 03 Januari 2018

Rahasia Jati Diri Manusia

Agar tidak salah memahami, Dzat Allah ialah Diri Allah yakni laisakamistlihi syaiun, Adapun dzat kita (manusia) ialah diri kita (manusia), dzat kita bukan Dzat Allah tapi dzat kita daripada (dijadikan) Allah, jadi Dzat Allah dengan dzat kita beda tidak sama, siapa yang mengatakan sama itu jelas sesat. af'al kita juga perbuatan kita, sifat, asma pada kita juga demikian, tetapi dzat, sifat, af'al dan asma pada kita itu merupakan daripada Allah juga.

Firman Allah : “Sesungguhnya AKU ini adalah ALLAH, TIDAK ADA TUHAN (yang hak) selain AKU, maka SEMBAHLAH AKU dan DIRIKANLAH SHALAT UNTUK MENGINGAT AKU” [At -Thaahaa : 14].

AKU = DZAT/Nurullah, SIFAT Laisa kamishlihi syaiun, Dzat yang tidak dapat diserupai oleh sesuatu apapun, tidak ada umpamanya. BILLA HAEFFIN, artinya tak berwarna dan tak berupa, tidak merah tidak hitam, tidak gelap tidak pula terang. BILLA MAKANIN, artinya tidak berarah tidak bertempat, tidak di barat tidak di timur, tidak di utara maupun di selatan, tidak di atas maupun di bawah.

DZAT yang berdiri sendiri tanpa adanya ketergantungan kepada mahkluk lain ciptaan-Nya, berbeda dengan manusia yang membutuhkan Allah, untuk bisa selamat di kehidupan Dunia dan Akhirat, adanya Alam semesta, Dunia, Arasy, Malaikat, Idajil/Azazil, Iblis, Setan, Jin dan Manusia, dan semua ciptaan-Nya yang ada, adalah karena akibat dari adanya Allah Dzat Yang Maha Suci.

Jasad atau jasmani kita terdiri dari unsur :
  1. Api, Adapun “Api” itu terbit daripada yang bathin, berhuruf Alif bernama “dzat” menjadi rahasia hurufnya “Darah” pada kita.
  2. Angin, Adapun “Angin” itu terbit daripada yang bathin, berhuruf “Lam Awwal” “sifat” menjadi nyawa hurufnya “Nafas” pada kita.
  3. Air, Adapun “Air” itu terbit daripada yang bathin, berhuruf Lam Akhir bernama “ asma’ “menjadi Hati hurufnya “Mani” pada kita.
  4. Tanah, Adapun “Bumi” itu terbit daripada yang bathin ,berhuruf “Ha” bernama “af-al” menjadi Kelakuan hurufnya”Tubuh” pada kita.
Jadi jika demikian diri kita yang lahir itu, terbit dari pada Bayang-bayang diri kita yang bathin juga berhuruf / berkalimah “Allah” dan janganlah kiranya syak dan waham lagi. Allah ialah Dzat yang laisa kamistlihi syaiun, Allah tidak diliputi oleh langit dan tidak diliputi oleh bumi dan tidak diliputi oleh segala sesuatu, tetapi Allah meliputi langit dan meliputi bumi dan meliputi segala sesuatu.

Ruh atau ruhani kita :
DZAT ALLAH itu MELIPUTI Segala DIRI Manusia. SIFAT itu adalah menunjukkan hal Keadaan DZAT. . . ALIF itu adalah TUBUH DZAT Yang melakukan semua AF'AL . . . AF'AL itu ialah semua PERBUATAN Manusia . . Firman Allah : "DIA MELIPUTI SEGALA SESUATU" (Al-Fushilat:54).

RUH IDHAFI (ALIF) itu adalah DIRI bagi SIFAT DZAT Yang NAMANYA ialah ALLAH. Berdirinya manusia ibarat Huruf ALIF Yang Lurus. Ini adalah AWAL DAN AKHIRNYA DIRI Manusia.

DZAT Adalah Martabat KOSONG atau TIADA Yakni Walaupun Nampak KOSONG tetapi PENUH melimpah . . AF'AL adalah Martabat ALIF Yang BERDIRI Tegak menyatakan DIRI, TUHAN itu berdiri dengan sendirinya Bila DZAT meliputi Manusia itu terjadilah DIRINYA Berdiri dengan Sendirinya.

Firman Allah : "Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruhKu, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."(Al-Hijr: 29).

Allah meniupkan ruh (Nur-Nya) pada jasad Adam. Allah dengan Nur-Nya (ruh) tentulah tiada bercerai, tetapi ruh Allah itu bukan Allah. Tuhan bukan berupa ruh. Allah bukan berupa ruh. tapi Nur ilahi pada manusia itu ialah ruh, perlu diingat ruh manusia bukanlah Allah.

Ketika kita bernafas itu adalah aktivitas ruh kita, ruh kita itulah ALIF yang disebut ruh idhafi. Ketika nafas kita masuk itu dimaksudkan ialah AKU (Allah) sedang memasukkan yang mati (jasad) kedalam yang hidup (ruh), Ketika nafas kita keluar itu dimaksudkan ialah AKU (Allah) sedang memasukkan yang hidup (ruh) kedalam yang mati (jasad).

Jadi Dzat Allah yang meliputi sekalian alam itu disebut Nur Ilahi, Manakala yang ada pada diri manusia itu disebut ruh. Ruh dan Nur Ilahi ini satu Hanya pada manusia itu sebutannya ruh. Dzat/Nurullah yang menjadikan Alam dan seisinya, TIDAK PISAH dan TIDAK JAUH, DZAT dan SIFAT. Sifat = Jauhar Awwal Rasulullah = Hakikat Muhammad [Ruh Ilmu Rasulullah/Nur Muhammad] yaitu Hakikat Adam bibit untuk Alam Dzahir atau Asmanya Allah.

I'tibar mendekatkan paham : Matahari dengan cahayanya satu. Maksud satu ialah antara matahari dengan cahayanya tidak ada jarak-antara. Matahari dengan cahayanya satu, tapi tidak seorang pun menyatakan sinar yang memantul di dinding rumah itu sebagai matahari. Tetapi orang memandangnya sebagai sinar cahaya matahari.

Begitulah satunya ruh dengan pemiliknya (Allah) tiada bercerai, Begitu juga Tubuh kita satu dengan ruh kita (Cahaya/Nur Allah). Jadi Ruh kita bukanlah Allah, siapa yang mengatakan ruh itu Allah atau Allah itu ruh, itu jelas sesat. seperti halnya jasad kita bukanlah itu Dzat Allah begitu pula dengan ruh kita, ruh kita bukanlah Dzat Allah, tapi dijadikan oleh Allah. segala yang dijadikan oleh Allah itu mahkluk jugalah namanya.  

RUH itu ada EMPAT unsur Yaitu :
  1. NAFAS
  2. TANAFAS
  3. AMPAS
  4. NUFUS 
Inilah Yang disebut JAUHAR AWAL atau CAHAYA PERTAMA atau NYAWA atau NUR MUHAMMAD.

”Tidak ada Tuhan selain Aku. Akulah hakikat DZAT yang Maha Suci, yang meliputi SIFAT-Ku, yang menyertai [ASMA] Nama-Ku, dan yang menandai [AF’AL] 
perbuatan-perbuatan-Ku”

HADIST KUDSI :
"Manusia itu Rahasiaku, tiada lain Sifatku, dan dzatnya, tiada lain adanya Aku, Allah nama Dzat, arti Dzat ada, itulah Diriku, baru bernama Hamba Allah, Tiada lain engkau itu hanyalah aku, dan Aku itu adalah engkau jua"

BIKANA MAKANA, BIYAKUNU MAYAKUNU, Artinya : "Barang yang belum ada itu adalah Aku, dan Barang yang sudah ada itu adalah Aku jua"

MAN ARABTU RABBI BIRABBI, Artinya : "Jika Engkau ingin melihat Aku, LIhatlah Diri Mu"

WAFI ANFUSIKUM APALAH TUBSIRUN, Artinya : "Aku di dalam Jiwa Kamu, Kamu tiada mengetahui"

15 komentar:

  1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, tulisan fan ulasan yg indah.
    Bolehkah kita berkenalan saudara, jika tidak keberatan hubumgi saya di alamat email saya ini : antonskw2@yahoo.com
    Saya sangat membutuhkan teman berbagi seperti penulis artikel ini.


    Man arafah robbahu facod arafah nafsahu

    BalasHapus
  2. Saya sangat suka tentang artikel"atw penjelasan seperti ini..tp kdng sya jg binggung untuk memahami mkzt"nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari guru mas.. Jangan belajar sendirian bisa tersesat nantinya.. Apalagi belajar mengenai tauhid dan tasawuf.. Tau syekh siti jenar? Nah itu contohnya..


      Nabi Adam saja diajarkan oleh Allah SWT perihal apa saja yang tidak diketahui oleh malaikat, jin dan iblis.

      Baginda Rasulullah SAW diajarkan oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Mikail dan malaikat Jibril..

      Apalagi kita yang cuma manusia biasa yang penuh dosa, kekurangan dan kealpaan. Saya doakan mudah2an mas dapat guru yang benar-benar bisa menuntun kepada jalan yang lurus.. Aamiin..

      Saya dulu juga sama seperti mas. Alhamdulillah berdoa terus selama 5 tahun akhirnya ketemu sama guru saya sekarang.. :)

      Hapus
    2. Lbh baik jgn membawa2 nama syech siti jenar mas .. lbh baik cari contoh yg lain ..

      Hapus
    3. Syeh siti jenar adalah wali Allah yg ditutupi oleh sejarah dan para wali, beliau kekasih Allah, jangan salah menyalahkan beliau.

      Hapus
    4. Yg bilang syeikh siti jenar sesat adalah org yg gk tau ilmu tasawuf, dia bukan sesat, tp dia mrngajarkan tasawuf dgn sembarangan, tdk memandang sdhkelayakan pemahaman org tsb

      Hapus
  3. Semua penjelasan di atas adalah benar pada keterangannya.

    Kepada saudara pembaca, peminat ilmu ini, setiap perkara yang diceritakan itu ada bendanya (sifatnya) yang dapat dilihat dengan mata kepala dan mata hati, kecuali Zat, Zat itu tidak dapat dilihat.
    Apabila Ada cerita, ada namanya (asma'), bererti ada bendanya (sifatnya), nyata pada pandangan mata hatinya (hakikatnya), dan akan merasai (zuq) kewujudan Zat-Nya.
    Barulah kenal (ma'rifat) dengan sebenar-benar kenal.
    Bukan sekadar tahu ceritanya.

    Wallahu 'alam.

    BalasHapus
  4. Ruh Allah bukan lain daripada Allah
    Karena Ruh Allah ialah Sifat Allah

    BalasHapus
  5. Ruh Allah ialah Allah itu sendiri
    Tetapi Allah bukanlah Ruh

    Ruh Allah ialah Nur Ilahi yang menghidupkan sekalian 'alam atau mahkluk.

    BalasHapus
  6. Jati Diri Manusia ialah Ruh (Nur Muhammad)

    BalasHapus
  7. alloh itu nama, nama dari sang pencipta segalanya.
    aku ini pecahan nur muhammad , dan nur muhammad bersal dari nurulloh.
    nurulloh, dari alloh, dan nama alloh itu adlah nama sang pencipta, dia akabar, kita hnya mampu mengenal akbarnya.

    BalasHapus
  8. Belum dijelaskan...ttg nafas, tanafas, ampas dan nufus

    BalasHapus
  9. Bikana makana biyakunu .,.. ini ayat ada dalam kuran juz berapa ya

    BalasHapus

Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.

Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.