Ruh Al-Qudsi - Tiada Tuhan Selain Allah

Minggu, 12 November 2017

Ruh Al-Qudsi

Ruh al-Qudsi dicipta di alam lahut langsung oleh Allah SWT dan didalamnya telah ditetapkan rencana-rencana dan takdir Allah, juga sifat-sifat Allah yang sifatnya sangat rahasia atau sirri, Maka Ruh al-Qudsi disebut juga Sirr (rahasia) yaitu relung kesadaran paling dalam, tempat komunikasi rahasia antara Tuhan dan hambaNya. Inilah tempat paling tersembunyi, dimana Allah memanifestasikan rahasiaNya kepada diriNya sendiri. Sirr adalah ketersembunyian antara yang tiada dan ada. Ia adalah apa yang diketahui Tuhan tetapi tidak diketahui makhluk. Sirr makhluk adalah apa yang diketahui tuhan tanpa perantara. Rahasia Tuhan adalah sesuatu yang hanya diketahui Tuhan. Sirr lebih halus dari ruh, dan ruh lebih halus dari qalb. Sirr merupakan pusat spiritual yang di dalamnya petunjuk Ilahi dialami. Ruh al-Qudsi dicipta mengandung cahaya yang sangat murni yang memiliki tingkat radiasi sangat tinggi. 

Ketika Ruh al-Qudsi akan diturunkan dari alam lahut ke alam jabarut ia dibalut lebih dulu dengan lapisan Ruh as-Shulthany. Sebab kalau tidak, radiasi cahaya Ruh al-Qudsi yang sangat murni dan teramat kuat itu akan membakar semua yang ada di alam jabarut. Ruh as-Sulthany adalah hijab bagi Ruh al-Qudsi. Ruh as-Shulthany disebut juga dengan Fuad. Lalu Ruh al-Qudsi (Sirr) yang sudah dibalut dengan Ruh as-Sulthany (Fu’ad) diturunkan ke alam malakut. Namun alam malakut lebih materialized daripada alam-alam sebelumnya, dan apa yang ada di dalamnya akan mudah terbakar oleh radiasi cahaya Ruh al-Qudsi meskipun sudah dibalut dengan Ruh as-Sulthany. Oleh sebab itu sebelum diturunkan ke alam malakut, Ruh al-Quds yang sudah dengan Ruh as-Sulthany, dibalut lagi dengan Ruh ar-Ruhany. Ruh lapis ketiga ini disebut juga Qalbu. Selanjutnya Ruh al-Quds (Sirr), yang sudah dibalut dengan Ruh as-Sulthany (Fuad) dan Ruh ar-Ruhaniyah (Qalbu), diturunkan lagi ke alam mulki. Inilah alam kosmik yang sekarang dapat kita lihat secara visual dengan mata kepala kita. Alam kosmik wujudnya sangat lahiriah dan dapat dikenali secara empirik (terukur). Namun radiasi cahaya Ruh al-Quds, meski sudah dibalut dengan dua lapis ruh lainnya, masih terlalu tinggi bagi alam ini. Apa yang ada di alam mulki dapat terbakar oleh radiasi cahaya Ruh al-Quds. Untuk itu, sebelum diturunkan ke alam mulki, Ruh al-Quds dibalut lagi dengan Ruh al-Jismany yang untuk mudahnya sering disebut dengan Ruh saja. Untuk lebih jelasnya lihatlah tabel berikut ini :

Diri (nafs) kita yang hakiki dalah diri yang berwujud ruh (jiwa). Tubuh kita hanyalah cangkang atau wadah bagi diri kita yang sesungghnya, yaitu ruh. Di dalam ruh ada qalbu, di dalam qalbu ada fuad dan di dalam fuad ada sirr (rahasia). Sirr terhubung langsung dengan Allah SWT. Intinya ruh adalah qalbu, intinya qalbu adalah fu’ad, dan intinya fuad adalah sirr. Sirr adalah inti dari segala inti, yang mengandung rahasia dari segala rahasia, sehingga disebut Sirr al-Asrar. Namun untuk tahap permulaan mempelajari tashawuf cukuplah orang memahami ruh dan intinya saja, yaitu qalbu.

 ***
  • Ruh Al-Qudsi ialah kenyataan dari Ruh Idhafi.
Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.