Nabi Isa diutus kepada bani israel untuk meluruskan ajaran Nabi-nabi terdahulu yang telah menyimpang dari aslinya, Nabi Isa datang bukan untuk menghapus ajaran para nabi tapi datang untuk menyempurnakannya, namun mereka bani israel menolak kenabian Nabi Isa As. Bahkan dalam sejarahnya bani israel, Selalu ingkar terhadap Nabinya bahkan Nabi banyak yang dibunuh oleh mereka.
Lalu sekarang mereka menantikan kedatangan Messiah/Al-Masih, seperti yang dikatakan dalam agama mereka, kemungkinan paling akhir akan hari kedatangan Messias adalah pada penghujung tahun 6000 dalam kalender yahudi (atau dalam kalender masehi ialah dari malam sampai 30 September 2239 sampai malam hari tanggal 17 September 2240), dan tahun kalender yahudi sekarang adalah tahun 5778 atau 2017/2018 Masehi. Sudah jelas yang di tunggu oleh mereka bukan Nabi Isa melainkan yang ditunggu adalah Dajjal yang akan memimpin mereka.
Dan mereka merebut Yerussalem juga berencana membangun BAIT SUCI itu adalah keinginan Dajjal, rencana mereka sekarang untuk membangun bait suci itu tidak berdasarkan wahyu dari Allah karena Nabi terakhir diantara mereka yang menerima wahyu ialah Nabi Isa tapi telah mereka tolak, maka hingga sampai sekarang bani israel hidup tanpa wahyu dari Allah lagi. Jadi keinginan membangun bait suci itu bukan perintah dari Allah tapi itu hanyalah keinginan Dajjal yang akan membuat kerusakan di muka bumi, Israel sekarang sedang menggiring dunia untuk menuju ke perang dunia yang ke tiga, yang nantinya mereka akan dipimpin oleh Dajjal. Wallahu'allam.
Kesucian dan keberkahan Bait Suci Yesrussalem telah di angkat oleh Allah dari mereka.
Kesucian dan keberkahan Bait Allah (Baitullah) atau bait suci/kudus (baitul magdis) telah diangkat dari mereka (yahudi), oleh karena itu ada PERISTIWA pemindahan arah kiblat, Dan dahulu KIBLAT menghadap ke Baitul Maqdis kondisi seperti ini berlangsung enam atau tujuh belas bulan. Kemudian setelah itu diperintahkan oleh Allah menghadap Ka’bah (Baitul Haram) hal itu terjadi pada bulan Rajab tahun ke-12 pasca Hijrah. Saat Rasulullah melaksanakan shalat Dzuhur kemudian turun wahyu untuk memindahkan arah kiblat.
Wahyu yang turun tersebut adalah surat al-Baqarah ayat 143-144,:
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot (murtad/kafir). Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia,"(QS. Al-Baqarah: 143).
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit , maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan,” (QS. Al-Baqarah: 144).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.