Tujuan Ma’rifat - Tiada Tuhan Selain Allah

Jumat, 22 Desember 2017

Tujuan Ma’rifat

Ilmu ma’rifat adalah ilmu yang diberi oleh Allah, Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dengan memberi ilmu daripada Nya.

Allah swt, berfirman :
“Bukankah orang yang dilapangkan dadanya oleh Allah bagi Islam adalah orang yang berada dalam pancaran cahaya Tuhannya?”

Dalam hadits dijelaskan, “Sebagian ilmu ada yang seperti perbendaharaan terpendam, dimana tidak diketahui kecuali oleh ahlul ilmi (Ulama) Billah, dan tidak diingkari kecuali oleh kalangan yang terkena tipudaya.

Ada seseorang datang kepada Nabi saw, lalu bertanya, “Amal apakah paling utama?” Nabi saw, menjawab, “Mengetahui Allah.”

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as, bermunajat, “Ya Tuhan, manakah hamba-hamba paling banyak kebajikannya dan paling tinggi derajatnya dihadapan Mu? ”Allah menjawab, “Yang paling mengetahuiKu…”

Imam ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah mengatakan, “Orang yang paling tahu kepada Allah, adalah yang paling dahsyat pengagungannya, karena menghormati Laa Ilaaha Illallah…”

Tujuan ma'rifat ialah menjadi hamba Allah yang sempurna dalam beribadah hingga menjadi insan kamil dan mengenal Allah secara hakiki, Insan kamil Artinya adalah manusia yang sempurna, berasal dari kata al-insan yang berarti manusia dan al-kamil yang berarti sempurna, Insan kamil adalah manusia yang telah mencapai derajat kesempurnaan dalam hidupnya. Insan kamil merupakan manusia yang sempurna karena telah memiliki Nur ilahi atau yang dikenal dengan Nur Muhammad dalam dirinya yang dengan itu Allah bertajalli secara sempurna padanya. Oleh karena itu insan kamil ialah wali/khalifah Allah yang diangkat oleh Allah. Itulah tujuan ma'rifat yaitu untuk mencapai derajat kesempurnaan dalam hidup yakni sebagai hamba Allah yang sempurna.

Manusia adalah mahkluk yang sempurna (ahsani taqwim) jadi secara potensial adalah insan kamil akan tetapi potensi itu tidak dimanfaatkan oleh kebanyakkan manusia sehingga potensi tersebut hanya aktual dikalangan para sufi/tasawuf karena kesadaran akan hal ini hanya ada di dunia sufi/tasawuf. Lain halnya dengan para Nabi/Rasul mereka memang sudah pilihan Tuhan, kesadaran akan hal ini memang hanya ada di dunia sufi/tasawuf sehingga banyak wali/auliya lahir dari sufi/tasawuf.  

Sebagai contoh dalam islam ialah Nabi Muhammad seperti yang disebut dalam Al-qur'an : “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhirat dan yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab: 21).

Jadi Insan kamil ialah manusia yang sudah mencapai derajat yang sempurna yang sudah sesuai dengan fitrahnya sebagai ciptaan yang sempurna (ahsani taqwim).

1 komentar:

  1. Insan Kamil ialah Manusia Paripurna, Yang sudah sempurna makrifat kepada Allah.

    BalasHapus

Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.

Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.