Karamah Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy - Tiada Tuhan Selain Allah

Selasa, 05 Desember 2017

Karamah Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy

Demikianlah para ulama, mereka juga diberikan kelebihan oleh Allah karena mereka pada hakikatnya juga mereka merupakan para hamba Allah yang dihormati sepertimana Rasulullah SAW. Jikalah Para Nabi diberikan kelebihan untuk membuktikan dakwah islamiyahnya maka para ulama sama seperti para nabi, namun kelebihan mereka yang diberi karamah ini adalah untuk memperkuat kembali ajaran Islamiyah. Setiap para ulama pasti memeliki kelebihan masing-masing. Baik yang terlihat atau tidak, baik yang dapat dirasakan hanya kalangan tertentu saja ataupun tidak. Inilah Ulama, bahwa mereka adalah pengganti para Nabi Allah untuk melanjutkan risalah lisan Rasulullah dimuka bumi. Maka wajarlah jika Allah juga memberikan bantuan-Nya untuk mereka. 
Salah satu contoh kekaramahan yang Allah berikan kepada Ulama adalah Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy, seorang ulama besar Aceh yang telah mencetak kader-kader para ulama aceh masa kini. Berikut adalah salah satu contoh diantara kumpulan contoh kekaramahan yang dimiliki oleh Abuya. 
Suatu ketika Abuya sedang duduk di kebun bunga yang ada di depan Dayah Tuha (Mushalla Tua), tiba-tiba Abuya masuk kedalam rumah lalu mengambil sebilah pedang dan menebas bunga-bunga yang ada disekitarnya, lalu umi Manggeng Hj. Rasimah istri Abuya bertanya kenapa beliau merusak bunga-bunga yang indah didalam kebun itu. Lalu Abuya berkata :
“Di Daerah Medan Sumatra Barat banyak orang Islam sedang berperang dan mengalami kesulitan dalam menghadapi orang-orang kafir Belanda yang ada disana maka saya membantu mereka”
Setelah beberapa lama setelah itu datanglah seorang laki-laki dari Aceh Besar kemudian ia menceritakan bahwa :
 “Beberapa waktu yang lalu saya berangkat dari Aceh Besar menuju perbatasan Aceh dan Medan dengan sejumlah pasukan kerajaan Aceh untuk berperang dengan Belanda disana. Pada saat demikian datanglah Abuya Syeikh Muda Waly dengan pedangnya yang gagah perkasa menebas tentara Belanda hingga akhirnya kemenangan berada di pihak mujahidin.”
Maka tahulah Umi bahwa apa yang terjadi di kebun bunga beberapa waktu yang lalu itu benar adanya, bahwa Abuya menebas bunga-bunga yang ada dikebun hanya suatu isyarat saja, tapi pada hakikatnya adalah menebas orang-orang kafir yang ada di Medan (Wallau A’lam).
Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.